Kisah Inspiratif dari Aninda, Siswi Kelas 11 MA Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong Pati

Diposting oleh On 15.26

Aninda, seorang siswi kelas 11 di MARTA MA Roudlotusysyubban Tawangrejo, Kabupaten Pati, memiliki semangat belajar yang luar biasa. Meskipun ia tinggal di Dusun Bitheng, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati yang rawan banjir selama musim hujan, Aninda tidak pernah absen atau izin dari sekolah karena cuaca buruk.

Siswa lain mungkin akan memanfaatkan hujan untuk absen atau membolos sekolah, tetapi Aninda tidak pernah menggunakan banjir sebagai alasan untuk tidak hadir di sekolah. Karena semangat dan tekadnya yang kuat, Aninda berhasil memperoleh medali emas untuk Al Quran, hadis, dan mata pelajaran lainnya.

Aninda tidak hanya fokus pada prestasinya di sekolah, tetapi juga memiliki harapan besar untuk masa depannya. Dia bermimpi untuk melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi dan membantu merubah nasib keluarganya. Meskipun ia tahu bahwa perjuangan akan semakin berat, tetapi Aninda tidak pernah menyerah dalam meraih cita-citanya.

Aninda bukan siswa terbaik di sekolahnya, tetapi ia adalah siswa yang berusaha menjadi lebih baik setiap hari. Karena semangat dan dedikasinya yang kuat, Aninda adalah contoh yang baik bagi siswa lainnya di sekolahnya.

Meskipun ia menghadapi banyak tantangan, Aninda tetap mempertahankan semangat dan tekadnya untuk meraih sukses dalam pendidikannya. Semoga harapan dan impian Aninda terwujud, dan ia bisa merubah nasib keluarganya melalui pendidikannya yang luar biasa.

Aninda adalah salah satu contoh siswa yang sangat memotivasi dan menginspirasi bagi orang lain. Meskipun ia harus menghadapi banyak tantangan, termasuk cuaca buruk dan kondisi lingkungan yang sulit, ia tidak pernah menyerah dalam meraih tujuannya.

Kisah Aninda juga menunjukkan betapa pentingnya memiliki semangat belajar yang kuat dan tekad yang bulat dalam menghadapi berbagai rintangan dalam pendidikan. Selain itu, kisah Aninda juga menunjukkan betapa pentingnya memiliki harapan dan impian besar untuk masa depan.

Dalam situasi yang sulit dan tidak mudah, seperti yang dialami Aninda, terkadang motivasi dan semangat belajar bisa memudar. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari orang-orang di sekitar untuk membantu memotivasi siswa dan menginspirasi mereka untuk terus berjuang dalam pendidikan.
Sebagai masyarakat, kita juga dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa seperti Aninda. Kita dapat memberikan dorongan dan semangat agar mereka tetap bersemangat dalam belajar dan menghadapi rintangan dalam pendidikan.

Kisah Aninda juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kesuksesan tidak selalu datang dengan mudah. Kadang-kadang kita harus menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam perjalanan kita menuju cita-cita. Namun, jika kita memiliki semangat dan tekad yang kuat, dan jika kita tidak pernah menyerah, maka kita akan berhasil mencapai tujuan kita.

Kisah Aninda juga menjadi pengingat bagi kita untuk tidak mengambil kesempatan yang ada dengan mudah. Ketika siswa lain membolos sekolah karena cuaca buruk, Aninda tetap berjuang dan memanfaatkan kesempatan belajar yang ada dengan baik. Kita harus belajar dari contoh Aninda dan selalu memanfaatkan kesempatan yang ada dengan baik, terlepas dari kondisi dan situasi lingkungan sekitar kita.

Scr: Hj. Agust.

Pendaftaran Santri Baru YPIR Tawangrejo 2017-2018

Diposting oleh On 21.45

Pendaftaran Santri baru telah dimulai. Bagi siapa saja yang ingin menyekolahkan di Madrasah dibawah Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban bisa mendaftar sekarang. Bisa daftar lewat email maupun datang langsung di Pondok Pesantren kami. Buruan jangan sampai ketinggalan.

Kami segenap pengurus akan selalu mengupayakan agar kualitas dan kuantitas santri semakin meningkat. Prioritas kami adalah santri yang akan dibekali ilmu pengetahuan dan Teknologi serta didasari akhlaqul Karimah yang berkepribadain tangguh dan memiliki kecerdasan yang luar biasa.

Untuk Pendaftaran lewat email silahkan kirim persyaratan berupa gambar berbentuk JPG atau PNG atau PDF kemudian sertakan pula nomor HP yang bisa kami hubungi. Kemudian semua persyaratan dan berkas tadi dikirim ke alamat email kami yaitu : ypirtawangrejo@gmail.com


Rapat Yayasan

Diposting oleh On 22.36

Rapat yang dipimpin langung oleh Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban Tawangrejo DR. Khozin Hasan, Sp.OT di kantor yayasan kemarin Sabtu, 11 Pebruari 2017 membahas tentang perekrutan santri baru. Strategi dan Metodologi.

Rapat kali ini adalah lanjutan dari rapat intern tim kurikulum yang dikoordinir oleh KH. Drs. Nur Kholis yang membahas bagaimana cara perekrutan santri secara efektif dan efisien. Dukungan dari seluruh Dewan Asatidz dan Karyawan menjadi pembahasan utama.

Rapat yang dihadiri pengurus yayasan, Kepala Madrasah seluruh Unit MI, MTs, MA, Madin, TPQ serta tim sukses perekrutan santri ini berjalan dengan lancar dan menghasilkan beberapa kesimpulan. Namun kesimpulan itu sudah dikantongi oleh semua tim, tinggal melaksanakan sesuai tugas masing-masing.

Kerjasama yang baik dan saling mendukung, bahu membahu menjadi kunci sukses perekrutan santri. Berbagai tawaran yang menjadi keunggulan di Pesantren Roudlotusysyubban menjadi senjata utama dalam memperoleh santri yang berkualitas.

Pada intinya adalah kesuksesan Pesantren Roudlotusysyubban kedepan tergantung pada semua jajaran pengurus yayasan, dewan asatidz seluruh unit dan karyawan.

Jaya terus Pesantren Roudlotusysyubban semoga para santrinya nanti mampu melanjutkan perjuangan para ulama terdahulu dan benar-benar kelak mendapatkan predikat warotsatul ambiya, amin Allahumma Amin.

Strategi Madrasah Unggul

Diposting oleh On 17.20


Judul : Strategi Madrasah Unggul
Penulis : Drs. H. Farid Hasyim, M.Ag.
Penerbit : Prismasophie – Yogyakarta
Cetakan I : April 2009
Tebal : 176 halaman
Ada banyak bentuk dan jenis lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Sebut saja misalnya Pondok Pesantren, Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA), Madrasah, Perguruan Tinggi Islam dan sebagainya. Kesemuanya itu, sesungguhnya merupakan aset dari konfigurasi sistem pendidikan nasional. Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan tersebut, sejatinya diharapkan menjadi khasanah pendidikan Islam dan dapat membangun serta memberdayakan umat Islam di Indonesia secara optimal. Namun pada kenyataan pendidikan Islam di Indonesia tidak memiliki kesempatan yang luas untuk bersaing dalam membangun umat yang besar ini.
Sebagai contoh adalah lembaga pendidikan Islam yang disebut dengan madrasah. Sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam di tanah air hingga hari ini madrasah masih dipandang sebelah mata. Keberadaannya seakan turut mengindikasikan bahwa lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia penuh dengan ketertinggalan, kemunduran dan dalam kondisi yang serba tidak jelas. Memang terasa janggal dan mungkin juga lucu, karena dalam suatu komunitas masyarakat muslim yang besar, madrasah kurang mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara optimal.
Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam seharusnya menjadi sentral khasanah pendidikan Islam. Membangun dan memberdayakan umat Islam di Indonesia secara optimal. Namun pada kenyataannya pendidikan Islam di Indonesia tidak memiliki kesempatan yang luas untuk bersaing dalam membangun umat yang besar ini. Mungkin ada benarnya pepatah yang mengakatakan bahwa ayam mati kelaparan di lumbung padi. Artinya, pada kenyataannya pendidikan Islam (madrasah) tidak mendapat kesempatan yang luas dan seimbang dengan umatnya yang besar di seantero nusantara ini.
Kehadiran buku “Strategi Madrasah Unggul” ini mencoba memberikan warna baru dalam dunia lembaga pendidikan Islam. Drs. H. Farid Hasyim, M.Ag., penulis buku ini, mengulas secara luas dan mendalam seputar strategi mewujudkan madrasah unggulan. Guna mengembangkan madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang berkelas, terkemuka, unggul dan kredibel. Dengan bahasa yang mudah dicerna dan bahasan yang mudah untuk diterapkan buku ini mengungkap kunci sukses untuk membangun madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang berkualitas.
Dengan bercermin pada keberhasilan Pak Djalil, sapaan akrap Drs. Abdul Djalil Zuhri, M.Ag., penulis memaparkan secara komplek langkah-langkah Pak Djalil dalam mengembangkan madrasah. Kendatipun tidak sekaliber A. Malik Fadjar yang telah menduduki posisi puncak dua departemen (Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama), namun beliau telah menempati posisi unik dalam dinamika pendidikan Islam kontemporer. Keberhasilannya dalam mewujudkan madrasah unggulan tidak hanya diakui di kawasan Kota Malang dan sekitarnya, namun juga telah meroket ke ranah nasional.
Dengan maksud membandingkan, bagi Pak Djalil, dalam pengembangan madrasah tidak perlu lagi wacana retorika. Tindakan dan langkah nyata justru jauh lebih berarti dalam mengatasi masalah akut yang dialami madrasah-madrasah selama ini. Beliau juga meyakini, apapun kemajuan madrasah yang dikehendaki harus melalui proses kebijakan pengembangan. Dalam hal ini setidaknya perlu mengakomodasikan tiga kepentingan utama. Pertama, bagaimana kebijakan tersebut masih memberi ruang tumbuh yang wajar bagi aspirasi utama umat Islam. Yakni menjadikan madrasah sebagai wahana untuk membina ruh atau praktik hidup keislaman. Dalam hal ini madrasah dituntut dapat melahirkan golongan terpelajar (leaner society) yang bisa menjalankan peran tafaqquh fid-diin.
Kedua, bagaimana kebijakan pengembangan itu memperjelas dan memperkukuh keberadaan madrasah sebagai ajang membina warga negara yang cerdas, berpengetahuan, berkepribadian serta produktif, sederajat dengan sekolah. Porsi dari kebijakan ini agar program kegiatan pendidikan madrasah sanggup mengantarkan peserta didik memiliki penguasaan ilmu pengetahuan umum dan mengembangkan keterampilan kerja. Dan ketiga, bagaimana kebijakan pengembangan madrasah dapat merespon tuntutan masa depan. Karena itulah madrasah harus diarahkan kepada lembaga yang memiliki kesanggupan untuk melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kesiapan globalisasi dan era industrialisasi dengan tetap mempertahankan kulturnya sebagai institusi yang memiliki kepentingan keagamaan.
Banyak upaya yang telah dilakukan Pak Djalil. Keahliannya mengantarkan madrasah menjadi lembaga pendidikan berkelas sudah banyak terbukti. Lebih-lebih setelah sekian kali beliau memimpin lembaga pendidikan Islam mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang I, Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang I dan Madrasah Aliyah Negeri Malang III adalah lembaga pendidikan Islam yang telah dikelola dengan baik oleh Pak Djalil. Sebagai tokoh pendidikan, beliau sekaligus memiliki peran ganda sebagai pemikir, birokrat dan praktisi pendidikan dengan menduduki posisi puncak lembaga pendidikan terpadu tersebut.
Gagasan segarnya mengenai konsep pendidikan Islam telah banyak beliau wujudkankan diberbagai kesempatannya dalam memimpin banyak lembaga pendidikan Islam termasuk madrasah-madrasah yang sempat beliau pimpin. Menggambarkan komitmen dan dedikasinya sebagai figur dalam artikulasi berbagai dimenasi yang dimilikinya secara utuh. Pak Djalil seakan mampu mengkomulasikan dua kepentingan sekaligus, yaitu kepentingan umat dan kepentingan pemerintah. Adalah relevan untuk mengabadikan pribadi Pak Djalil yang menyejarah tersebut, sebagai upaya meneladaninya dalam dinamika pembangunan saat ini khususnya dalam dunia pendidikan Islam masa depan.
Lembaga pendidikan Islam pada umumnya dan madrasah pada khususnya tetap saja masih memiliki banyak masalah yang kompleks dan berat. Bukan hanya karena dunia pendidikan Islam dituntut untuk memberikan konstribusi bagi kemoderenan dan tendensi globalisasi, namun mau tidak mau lembaga pendidikan Islam juga dituntut menyusun langkah-langkah perubahan yang mendasar, menuntut terjadinya diversifikasi dan diferensiasi keilmuan dan atau mencari pendidikan alternatif yang inovatif.
Betapapun prestasi yang telah diukir oleh Pak Djalil dalam mengembangkan madrasah yang penah beliau pimpin, patut digarisbawahi bahwa kerangka buku ini tidak hanya menampilkan sosok Pak Djali sebagai dewa penyelamat atas pengapnya dunia pendidikan Islam di tanah air, namun penulis juga merekomendasikan kepada siapapun yang terlanjur terjun di berbagai lembaga pendidikan Islam agar berkenan mengambil pesan positif dari gerak langkah Pak Djalil.
Menurutnya, madrasah masih memiliki banyak ruang strategis dan mampu menjadi tempat persemaian bibit kebangkitan Islam melalui dunia pendidikan. Dengan catatan keinginan untuk menjadikan madrasah unggulan dan berkualitas akan dapat terwujud bila dikelola dan ditangani dengan serius dan sungguh-sungguh. Hadirnya buku ini tentu akan menjadi inspirasi baru bagi kita semua. Semoga!
*) Ahmad Makki Hasan
Mahasiswa S-2 UIN Malang, Alumnus Pon-Pes Zainul Hasan Genggong Probolinggo dan kini sebagai Guru SMA Negeri 1 Kota Malang.

Profil YPIR Tawangrejo

Diposting oleh On 13.15

Setiap lembaga pendidikan memiliki profil sendiri-sendiri, karena masing masing lembaga juga memiliki ciri khas tersendiri. Setiap lembaga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Profil tersebut terdiri dari nama sebuah lembaga, kemudian alamat lembaga, SK didirikannya lembaga, visi dan misi sebuah lembaga, tujuan lembaga, bahkan gambaran secara menyeluruh mengenai sebuah lembaga, yang akhirnya nanti menciptakan gambaran pokok dari sebuah lembaga tersebut. Orang akan mengetahui lembaga tersebut dengan melihat profil tersebut. 

PROFIL PONDOK PESANTREN ROUDLOTUSYSYUBBAN
  1. A.     IDENTITAS PONDOK PESANTREN
Nama                                            : Pondok Pesantren  Roudlotusysyubban
Alamat                                          : Desa Tawangrejo
Kecamatan                                    : Winong
Kabupaten                                     : Pati
Propinsi                                         : Jawa Tengah
No. Telephone                               : 085643890830
SK Kelembagaan                           : Kd.11.18/5/PP.00.7/1710/038/2007
NSM                                              : 512331804027
Tahun Didirikan                            : 1996
Nama Kepala Pon Pes                   : Ahmad Fauzan, SS. M.S.I
 B.      DATA GURU
Nama-nama dewan Asatidz dan Asatidzah
    1. Ahmad Fauzan, SS. M.S.I
    2. Drs. KH. Abdul Hamid
    3. KH. Syamsul Arifin
    4. Ani Agustiyani, S.Ag, M.S.I
    5. Baehaqi Zaenuddin, S.Pd
    6. Ravendra, S.Pd.I
    7. Zumrotul Choeroh, S.Ag
C.        VISI, MISI, DAN TUJUAN

Visi

Sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat yang intelek, berkualitas, berkepribadian, berbudaya yang memahami sains dan tehnologi dengan tetap berjiwa pesantren.

Misi

  1. Membentuk kader-kader muslim yang intelek, unggul, berkualitas  yang tetap  berjiwa pesantren
  2. Mendidik dan mengembangkan generasi mukmin-muslim yang berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran cerdas yang berkhidmat kepada masyarakat, agama dan negara
  3. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya masyarakat yang berperadaban
  4. Mewujudkan masyarakat Islam ala ahlussunnah waljamaah sesuai dengan garis perjuangan Nahdlatul Ulama’

Tujuan

  1. Mengembangkan lembaga pendidikan Islam yang berkualitas, unggul yang berbasis pesantren
  2. Mencetak generasi mukmin-muslim yang berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran cerdas yang berkhidmat kepada masyarakat, agama, dan negara
SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN ROUDLOTUSYSYUBBAN
Berdirinya pondok pesantren Roudlotusysyubban tidak terlepas dengan madrasah ataupun Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban Tawangrejo yang dalam perkembangannya mengalami pasang surut. Masyarakat Desa Tawangrejo adalah masyarakat Agamis. Hal ini dibuktikan dengan adanya kehidupan keberagamaan yang sejak dulu secara turun – temurun diamalkan oleh para sesepuh desa. Mereka telah belajar ilmu agama Islam melalui pondok pesantren maupun dari perantauan (sambil bekerja). Mereka juga menuntut ilmu agama antara lain di Malaysia, Singapura, dan bahkan di Arab Saudi.
Sementara itu putra – putra desa dan para pemuda desa Tawangrejo banyak yang pergi belajar di beberapa daerah pesantren seperti Kajen Margoyoso, Lasem, Rembang, Kudus, Salatiga, bahkan bahkan sampai di Jawa Timur yaitu Gontor, Termas, Kediri, Jombang, Banyuwangi, Jember, dan lain – lain. Sepulang mereka dari tempat mengaji ilmu agama dan tempat mereka merantau, benar – benar memperoleh bekal pengalaman, pengetahuan tentang agama Islam yang kemudian didukung oleh pengalaman para santri yang pulang dari pondok pesantren. Oleh karena itulah timbul gagasan – gagasan untuk mengembangkan ajaran Islam tersebut dengan mendirikan lembaga pendidikan Islam.
Berawal dari kenyataan mengenai kebutuhan tentang pentingnya pendidikan Islam, maka ide tersebut segera direalisasikan dengan wujud didirikannya lembaga pendidikan Islam yang berbentuk “Madrasah” yang didirikan sejak tahun 1937 dan sampai sekarang telah berkembang dengan pesat.
Pada mulanya Madrasah tersebut bernama “ Matholiul Falah” yang masih menginduk pada madrasah Matholiul Falah Kajen Margoyoso, namun setelah berlangsung beberapa waktu akhirnya harus berhenti karena datangnya penjajah Jepang di Indonesia, mau tidak mau madrasah yang sudah berjalan beberapa waktu harus berhenti karena kekerasan penjajah.
Setelah Indonesia berhasil memprolamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, maka madrasah tersebut mulai bangkit kembali dengan beberapa pembenahan dan perkembangan sebagai berikut :
  • Pada tahun 1947 Madrasah Matholiul Falah Desa Tawangrejo mulai diaktifkan kembali yang pada waktu sebelumnya masih menginduk pada Madrasah Matholiul Falah Kajen akhirnya melepaskan diri dan berdiri sendiri dengan nama “Madrasah Roudlotusysyubban” yang oleh KH. Hasan Bisri diartikan Taman Pemuda.
  • Tahun 1952 dilakukan penataan susunan Kepengurusan yang dilengkapi dengan berbagai seksi. Pada waktu itu ketua pengurus dipercayakan kepada Bapak KH. Sarlan sampai tahun 1954.
  • Tahun 1954 kepengurusan dipercayakan kepada KH. Hasan Bisri sebagai ketua sampai tahun 1970.
  • Tahun 1970 sampai tahun 1971 sementara diampu KH. Ridlwan.
  • Mulai tahun 1971 sampai 2008 kepengurusan dipercayakan kepada Bapak H. Syahid.
  • Sejak tahun 2009 sampai sekarang kepengurusan Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusyyubban disingkat YPIR dipercayakan kepada Bapak Dr. H. Khozin Hasan putra dari KH Hasan Bisri.
Dalam pertumbuhannya Madrasah Roudlotusysyubban hingga sekarang menjadi Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban, telah memiliki beberapa unit sebagai berikut :
  • Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Semula bernama Madrasah Wajib Belajar (MWB). Adapun sebelum nama MWB, masih memakai nama madrasah Roudlotusysyubban. Sejak pertama berdirinya pada tanggal 01 Oktober 1937, bernama Madrasah Roudlotusysyubban, karena perkembangan dan perubahan sistem pendidikan, pada tahun 1958 nama Madrasah Roudlotusysyubban menjadi Madrasah Wajib Belajar (MWB).
  • Madrasah Tsanawiyah (MTs.)
Berdiri sejak 1953 yang semula bernama Mualimin kemudian beralih nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Agama Islam (MTs. AI) yang akhirnya pada tahun 1972 kembali menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs.).
  • Madrasah Diniyah (Madin)
Sebenarnya Madrasah diniyah mulai berdiri sejak dibukanya Madrasah Matholiul Falah tahun 1937. Karena mengalami proses perkembangan pendidikan, maka terjadi beberapa perubahan tersebut diatas (Nomor 1 dan 2), dan baru pada tahun 1973 Madrasah diniyah mulai dibuka kembali dengan kurikulum kediniyahan.
  • Madrasah Aliyah (MA)
Karena tuntutan kebutuhan terhadap pentingnya pendidikan, maka Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban pada tanggal 01 Juli 1982 membuka program lanjutan atas (Madrasah Aliyah).
  • Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khusus dalam bidang elektronika, umat Islam menyadari bahwa mereka harus memanfatkan teknologi dan mampu membentengi dampak yang diakibatkan teknologi tersebut. Maka muncullah metode baca Al-Qur’an yang sangat efektif sehingga muncullah TPQ dipelosok kota dan desa. Sebagaimana yang terdapat di desa Tawangrejo (Yayayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban). Pada hari Rabu legi tanggal 8 Mei 1991 (23 Syawal 1411 H), lahirlah TPQ Roudlotusysyubban.
  • Roudlotul Athfal (RA)
Dengan melihat realitas perkembangan Madrasah tersebut diatas, Yayasan masih memandang perlu membuka program pendidikan pra sekolah untuk menyiapkan putra putri usia dini yang akan melanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah, maka pada tanggal 17 Juli 1997 berdirilah tambahan unit baru yaitu Roudlotul Athfal.
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Perkembangan peserta didik pada era sekarang ini dan semakin banyaknya minat para orang tua untuk menitipkan anak-anak mereka direspon oleh Yayasan Islam Pendidikan Roudlotusysyubban untuk  mendirikan unit yang menaunginya, maka pada tanggal 15 Juli  2011 didirikanlah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
  • Pondok Pesantren Roudlotusysyubban
Dalam rangka upaya untuk membangun masa depan yang lebih maju dan sejahtera diperlukan suatu kredibilitas dan kapabilitas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi guna untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa dan untuk menunjang Program Pemerintah di bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, berdedikasi yang tinggi, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. maka sekitar tahun 1996 pengurus yayasan dan para Kyai disekitar desa Tawangrejo  mendirikan Pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Roudlotusysyubban (Islamic Boarding School Roudlotusysyubban).
Keberadaan Pondok Pesantren di tengah-tengah masyarakat majemuk akan membawa dampak positif dan keharmonisan, sehingga apa yang telah menjadi program pemerintah Daerah menjadi zona Damai,  cinta kasih akan terwujud melalui keberadaan pondok pesantren yang bercirikhas ala ahlu sunnah wal jamaah.
Pondok Pesantren Roudlotusysyubban akan mencoba menggali potensi SDM yang ada ditengah-tengah masyarakat guna untuk mendalami kajian ilmu pengetahuan, sains dan teknologi khususnya pada generasi muda yang masih memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi namun tidak memiliki kemampuan dari sisi financial, sehingga dibangunlah sebuah lembaga pendidikan Agama yang dapat mengakomodir semua strata sosial yang ada ditengah-tengah masyarakat.
Pondok Pesantren Roudlotusysyubban dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban telah memiliki jenjang pendidikan Formal seperti PAUD, RA, MI, MTs dan MA maupun jenjang pendidikan non-formal seperti TPQ dan Madin. Kesemua jejanjang pendidikan yang diprogramkan adalah untuk Mendidik dan mengembangkan generasi mukmin-muslim yang berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran cerdas yang berkhidmat kepada masyarakat, agama dan negara.
Peran serta Pondok Pesantren/Madrasah yang notabene memakai sistem pola Asrama dimana para siswa dan siswinya mendapatkan pembinaan khusus didalamnya sangat diminati dan sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat dengan sebuah pengharapan agar anak-anak mereka mendapatkan Pendidikan yang memiliki bobot Ilmiyah yang tinggi dengan disertai Iman dan Taqwa yang kuat. Untuk maksud tersebut diatas maka Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban Tawangrejo bersama-sama dengan jajaran pengasuh Pondok, Dewan asatidz Madrasah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memajukan lembaga pendidikan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren, dengan cara bekerjasama dengan Tokoh Agama, Masyarakat, LSM dan Pemerintah Daerah (PEMDA).
Demikain sekilas perjalanan singkat berdirinya dan perkembangan Pondok Pesantren  Roudlotusysyubban di Desa Tawangrejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah.
KURIKULUM PESANTREN ROUDLOTUSYSYUBBAN TAWANGREJO
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
NOMAPELJUMLAH JAM PERMINGGUKETERANGAN
1Kitab Kuning
6
Kitab T’lim mutaallim, Aqidatul Awam dan arbain nawawi
2Bahasa Arab
4
Nahwu, Shorof, Muhadatsah
3Bahasa Inggris
4
Vocabulary, speaking
4Tahfidz Al-Quran
4
Juz Amma
5Komputer
2
Microsof, Exel, Power Point
6Internet
2
Program google, email, FB, twitter
7Kaligrafi Arab
2
Naskhi, tsulust
8Matematika
2
Pengayaan
9IPA
2
Pengayaan
10Olahraga
2
Pendalaman minat dan bakat
Adapun beberapa program penunjang pesantren adalah :
  1. Praktek Khitobah setiap ba’dha maghrib
  2. Barjanji/rebana  Setiap Kamis Sore/malam jumat
  3. Membaca buku diperpustakaan Baitul Hikmah
  4. Latihan pencak silat pagarnusa
  5. Pramuka setiap jumat sore
  6. Muhadhoroh dengan 3 bahasa

Alumni MTs. Roudlotusysyubban

Diposting oleh On 13.12

Bagi MTs. Roudlotusysyubban merupakan kebanggaan tersendiri sebab ini merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga nantinya banyak alumni kita yang juga mengikuti jejak teman-teman di MAN Insan Cendikia. Khusus untuk MTs. Roudlotusysyubban bisa menghubungi Rhodliyah Nur Zulaikhoh, kakak kelas yang dulu Alumni MTs. Roudlotusysyubban siswa Boarding School. Makanya bagi siswa-siswi alumni SD maupun MI bisa mendaftar di MTs. Roudlotusysyubban sejak 01 Mei 2014 sampai dengan 30 Juni 2014. Mengenai Syarat pendaftaran KLIK DISINI.

Visi 
Terciptanya generasi muslim yang bertaqwa, berakhlaqul Karimah dan berkualitas dalam Ilmu Pengetahuan dan teknologi.
Misi
  1. Meningkatkan pengetahuan, penghayatan dan pengamalan agar menjadi manusia yang sholih dan sholihah.
  2. Menumbuhkan semangat islamiyah dan akhlaqul Karimah kepada seluruh warga madrasah.
  3. Meningkatkan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan tknologi.
  4. Menumbuhkan semangat Keilmuan dan kedisiplinan warga Madrasah.

Logo YPIR

Diposting oleh On 23.40

Logo Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban Merupakan simbol dari Almamater Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban. Dalam logo tersebut ada beberapa gambar yang melambangkan sesuatu. Diantaranya adalah segi lima adalah simbol dari rukun islam. membaca syahadat, mengerjakan sholat, Puasa, zakat, dan haji Jika Mampu. Harapannya santri YPIR Tawangrejo mampu menjalankan semua rukun Islam tanpa meningggalkan satupun dari kelima rukun tersebut.

Kemudian Lima merupakan simbol Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Intinya adalah NKRI harga Mati. hal ini menjadi harapan bahwa santri Roudlotusysyubban tetap memegang teguh ajaran syareat Allah dan Nabi Muhammad namun tetap menjaga keutuhan NKRI. Hubbul Wathon Minal Iman. CInta Tanah Air sebagian dari Iman.

Sembilan bintang adalah simbol wali songo yang membawa islam ke tanah jawa sehingga Islam berkembang pesat di pulau jawa. Hal ini menjadi harapan agar santri YPIR Tawangrejo akan turut berjuang dijalan Allah mengikuti jejak para Wali Allah yang sholih.

Simbo buku dan pena, merupakan simbol bahwa di YPIR tawangrejo adalah tempat untuk mencari ilmu, dengan ilmu diharapkan seluruh santri diangkat derajatnya oleh Allah Subhanahu Wata'ala.

Simbol bumi dibelakang buku adalah simbol dimana seluruh keilmuan dipelajari dimuka bumi ini. Mulai dari ilmu agama, ilmu umum, teknologi dan lain sebagainya. Harapanya adalah santri tidak hanya dibekali IMTAQ (Iman dan Taqwa) saja tapi juga dibekali IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

Tulisan Roudlotusysyubban, artinya adalah Taman anak muda untuk mencari Ilmu. Disini yang belajar tentunya adalah tunas-tunas muda yang dipersiapkan untuk hidup dimasa depan.

YPIR PATI adalah singkatan nama pesantren Yaitu Yasasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban. PATI adalah lokasi dimana Pesantren ini berada. Yaitu Tawangrejo RT.01 Rw.06 Kecamatan Winong, Kab. Pati Jawa Tengah, Kode Pos. 59181

Warna hijau adalah simbol kemakmuran dan warna kuning adalah simbol semngat membara dari para santri untuk belajar dan berusaha semaksimal mungkin.